Strategi Pengembangan

Strategi Pengembangan Sorgum di Indonesia

By Anas

I. Latar Belakang
Sorgum yang ditemukan di Afrika 5000 tahun yang lalu sampai sekarang merupakan tanaman penting ke lima dunia, dan merupakan tanaman serealia penting ke tiga di Amerika Serikat yang merupakan eksportir sorghum terbesar di dunia. Meksiko dan Jepang dikenal sebagai importir sorgum dunia. Seluruh bagian tanaman sorgum dapat dimanfaatkan baik sebagai pangan, pakan ternak atau sebagai bahan baku industri.
Tanaman sorgum mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan tanaman serealia lainnya seperti jagung dan gandum yaitu:

  • mempunyai daya adaptasi yang relatif luas dan dapat tumbuh di hampir semua jenis tanah meskipun kurang tahan terhadap tanah masam (pH<5) terutama yang banyak mengandung Al,
  • tanaman sorghum lebih tahan kekeringan dan panas karena sorghum paling sedikit kebutuhannya akan air dibanding jagung dan gandum, sehingga dapat diusahakan di lingkungan semi-arid (kering),
  • kandungan nutrisi biji sorgum cukup tinggi bila dibandingkan dengan jagung dan padi, sehingga dapat digunakan untuk perbaikan gizi masyarakat.

Secara nasional potensi areal lahan marjinal di Indonesia yang meliputi lahan tadah hujan dengan satu kali tanam setiap tahunnya, lahan tegalan dan lahan sementara tidak diusahakan mencapai lebih dari 8 juta hektar.  Dalam satu dasawarsa pertumbuhan lahan kering di Indonesia cukup tinggi sebagai akibat pengolahan tanah yang tidak memperhatikan kaidah kelestarian (sustainability). Sorgum yang secara agronomis mempunyai beberapa kelebihan sangat menjanjikan dan potensial sekali untuk dikembangkan di lahan-lahan marginal tersebut, terutama untuk memenuhi kebutuhan akan pangan di Indonesia (sebagai pangan alternatif). Hal ini mengingat proyeksi akan kebutuhan pangan yang mencapai 64,214 juta ton beras pada tahun 2025 sesuai prediksi dari Bank Dunia, sehingga diperlukan pengamanan dan diversifikasi pangan di Indonesia. Untuk itu diperlukan beberapa strategi dalam menjadikan sorgum sebagai salah satu pangan alternatif pada khususnya dan untuk mengangkat taraf hidup petani di lahan-lahan marjinal pada umumnya.

II. Evaluasi dan Koleksi Plasma Nutfah Sorgum di Indonesia
Tanaman sorgum bukan merupakan tanaman baru di Indonesia dan beberapa daerah di Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur telah lama mengenal sorgum. Evaluasi dan koleksi plasma nutfah sorgum yang ada di Indonesia (masyarakat, lembaga penelitian maupun perguruan tinggi) sangat penting dilakukan mengingat secara genetis maupun agronomis tanaman sorgum yang ada di Indonesia bermacam-macam. Pengetahuan akan jenis-jenis sorgum ini sangat menentukan dalam pelaksanaan teknik budidaya dan teknologi pengolahan hasilnya. Hal ini mengingat karena untuk mendapatkan hasil yang optimal (baik secara ekonomi maupun produk) maka teknologi budidaya dan teknologi pengolahan hasil yang diterapkan harus sesuai dengan jenis sorgum itu sendiri. Melalui aktivitas koleksi germplasm ini akan diperoleh deskripsi dan peta penyebaran kultivar sorgum sehingga akan memudahkan dalam aktivitas penelitian sorgum di Indonesia, khususnya pemuliaan sorgum, yang merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan kultivar unggul sorgum.

Melalui aktivitas evaluasi plasma nutfah ini akan diketahui pula daerah-daerah potensial pengembangan sorgum, luas areal penanaman sorgum, cara penanaman dan macam-macam pemanfaatan sorgum oleh masyarkat yang sangat bermanfaat dalam mempercepat pengembangan sorgum di Indonesia. Pengembangan dari teknik-teknik budidaya maupun teknologi pasca panen dan pengolahan hasil yang telah ada akan mempermudah dan mempercepat penerimaan oleh petani, dan selanjutnya akan menjadi sumber informasi bagi pengembangan sorgum di daerah-daerah potensial lainnya.

III. Pengembangan Teknologi Budidaya Sorgum
Meskipun budidaya sorgum secara umum sangat mudah dan sorgum lebih mudah tumbuh dibanding tanaman lainnya, tetapi untuk mengoptimalkan hasil dan secara usaha tani bisa lebih menguntungkan, maka diperlukan teknologi budidaya sorgum yang tepat.  Ada beberapa pertimbangan perlunya teknik budidaya sorgum yang tepat untuk dilaksanakan adalah: a) beragamnya jenis tanaman sorgum, sehingga untuk mengoptimalkan hasil dan keuntungan diperlukan teknik budidaya yang sesuai; b) tanaman sorgum sangat peka terhadap tingkat kesuburan tanah (responsif terhadap pemupukan), sehingga diperlukan teknologi budidaya yang spesifik untuk daerah tertentu. Untuk itu diperlukan penelitian teknik budidaya (agronomi) di daerah-daerah yang merupakan sentra produksi sorgum. Pemetaan daerah-daerah sentra produksi sorgum yang meliputi kondisi lingkungan tempat tumbuhnya, terutama kesuburan tanah/ jenis tanah (gambut, masam, salin) dan curah hujan sangat diperlukan, sehingga dapat menentukan paket teknologi budidaya (PTT sorgum) spesifik wilayah dalam upaya untuk memaksimalkan margin keuntungan yang didapat dari budidaya sorgum tersebut.

IV. Pengembangan Teknologi Pasca Panen
Keberhasilan dalam pengembangan tanaman sorgum di masyarakat tidak terlepas dari keberhasilan dalam penanganan panen dan pasca panen.  Diperlukan pengetahuan mengenai waktu dan cara panen serta cara penyimpanan yang tepat untuk menjamin kualitas biji sorgum tetap bagus sehingga harga jualnya tetap tinggi. Perlu pengembangan tentang teknik penyimpanan biji sorgum yang bebas hama gudang dan penyakit. Selain itu teknologi penyimpanan yang dapat menjaga viabilitas biji sorgum dalam waktu yang agak lama sangat diperlukan, terutama untuk menjaga kelangsungan ketersediaan benih sorgum tiap tahunnya.

V. Pengembangan Teknologi Pengolahan Sorgum
Ukuran biji sorgum yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan biji serealia lainnya dengan kulit biji/ testa yang tidak mudah lepas. Rendahnya rendemen bersih hasil sosohan biji sorgum menjadi salah satu kendala dalam pengembangan sorgum sebagai pangan pada umumnya dan khususnya dalam peningkatan hasil biji sorgum per satuan luasnya. Hal ini menuntut pengembangan suatu alat penyosoh biji sorgum dan teknik pembersihan biji sorgum yang efisien dan efektif. Selain itu tingginya kandungan tanin pada biji sorgum tertentu akan mengurangi palatability dan kualitas rasa biji sorgum. Pengembangan suatu teknik pengolahan biji sorgum yang dapat menurunkan kandungan tanin dalam biji sangat diharapkan.

Salah satu strategi pengembangan sorgum sebagai salah satu pangan alternatif yang bergizi tingi tidak terlepas dari usaha memperbanyak berbagai produk olahan dari biji sorgum. Pengembangan hasil olahan biji sorgum baik dari segi kualitas maupun kuantitas sangat diperlukan terutama dalam upaya lebih memasyarakatkan sorghum di masyarakat. Selain itu dengan semakin beragamnya hasil olahan sorgum yang diminati masyarakat akan memberi dampak kepada semakin tingginya permintaan akan biji sorgum. Semakin terbukanya peluang pemasaran biji sorgum akan mendorong petani untuk melakukan budidaya sorgum karena meningkatnya nilai jualnya.
Teknologi pengolahan hasil yang dapat meningkatkan rasa maupun penampilan dari produk olahan sorgum, merupakan dua hal penting yang perlu dikembangkan. Pengembangan teknologi pengemasan hasil olahan sorgum merupakan salah satu usaha yang perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan nilai jual dari produk sorghum. Untuk itu perlu dilakukan perintisan kerjasama baik dengan industri kecil maupun besar dalam usaha peningkatan nilai jual produk olahan sorgum maupun dalam hal pemasaran produknya sendiri. Pengolahan limbah sorgum untuk tujuan pakan ternak juga perlu dikembangkan untuk mendapatkan nilai tambah dari usaha tani sorgum.

VI. Pengembangan Komunitas (Community development) dan Rantai Usaha
Salah satu usaha untuk lebih mempercepat pengembangan sorgum di Indonesia adalah menghimpun semua pelaku pengembang sorgum dalam suatu komunitas. Tujuannya tidak lain adalah untuk membangun suatu networking (jaringan) kerjasama sehingga arus informasi dan pemecahan berbagai permaslahan dalam pengembangan sorgum akan lebih cepat teratasi. Pengembangan komunitas yang terdiri dari unsur petani selaku pelaksana produksi, pemerintah selaku pemegang kebijakan, lembaga penelitian/ peneliti selaku pengembang tanaman sorgum/ produknya dan industri selaku pelaku bisnis sangat perlu dilakukan untuk mempercepat dan menjaga sustainability dari program pengembangan sorghum itu sendiri. Melalui aktivitas pengembangan komunitas (community development) ini diharapkan kegiatan-kegiatan seperti penelitian, ekstensi (penyuluhan), pengembangan produk olahan dan aktivitas pemasaran (promosi) akan lebih terarah dan efisien.  Community development ini perlu dilakukan di sentra-sentra produksi sorgum di beberapa daerah Indonesia. Untuk selanjutnya perlu dikembangkan suatu komunitas yang lebih besar, sehingga secara nasional semua program pengembangan sorgum dapat lebih efisien dan terarah.

12 responses to “Strategi Pengembangan

  1. Pa, gimana cara teknik budidaya sorghum dengan polybag? teknik silase pada sorghum seperti apa? makasih

  2. dimana kiata bisa mendapatkan benih sorghum dengan kualitas terbaik2 dan tempat pemasaran hasilnya tolong balas ke e-mail saya. thanks

  3. Untuk mendapatkan benih sorgum berkualitas anda dapat menghubungi Ketua Kelompok Tani Sorgum Lampung Tengah I Ketut Sumetera atau Ir. Tateng (Dinas Pertanian Kab Bogor)

  4. Saya sudah membudidayakan sorgum dan ternyata ada beberapa kendala:
    1. serangan ulat grayak pada malai. Kalau ulatnya udah masuk di bagian dalam malai pestisida susah mau masuk.
    2. penggerek batang. Ini bisa membuat batang sorgum mati.
    3. serangan jamur aspergillus khususnya saat musim hujan atau pas curah hujan tinggi.
    4. Daunnya gatal dan batangnya tajam kalau terkena kulit.

    • Membaca sorgum daunnya gatal dan tajam kalau kena kulit, saya kurang jelas sorgum jenis apa yang ditanam oleh Bapak. Perkiraan saya mungkin sorgum lokal yang memang kurang tahan terhadap penyakit. Pada prinsipnya hama/ penyakit tersebut memang umum pada tanaman sorgum juga pada tanaman jagung. Sorgum memang paling baik di tanam pada akhir musim hujan dan kering. Hindari panen sorgum pas banyak musim hujan. Itu saja pendapat saya, maaf agak terlambat.

      • Iya mas daunnya gatal karena banyak bulu-bulunya. Batangnya juga tajam mirip tebu. Yang saya tanam varietas Kawali. Kalau musim kemarau memang tahan penyakit tapi masalahnya sekarang musim kemarau juga banyak hujannya jadi yah ujung-ujungnya terserang penyakit juga 🙂

  5. jenis sorgum sendiri ap banyak macamnya?untuk pemasaran sorgum bgaimana dan kendalanya???

    • Jenis sorgum banyak macamnya, intinya ada grain sorghum (sorgum biji), sweet sorghum (sorgum manis), bromcorn sorghum, grass sorghum. Sorgum biji sendiri ada banyak jenisnya mulai dari biji coklat sampai putih. Jenis yang kita tanam tergantung pada tujuan kita menanam sorgum itu untuk apa? untuk lebih jelasnya baca makalah saya di Budidaya sorgum. Pasar sorgum internasional sudah lama dikenal dan ada beberapa tipe yang dipasarkan. Sekarang banyak dipasarkan ethanol dari tanaman sorgum. Kalau di Indonesia masih belum begitu berkembang. Silahkan searching di internet untuk jelasnya atau rekan netter lainnya silahkan kalau ada yang mau ngasih komentar.

  6. mengapa tanaman sorgum lebih tahan kering dari pada tanaman serealia lainnya?

    tolomg di jawab???

    • Silahkan Saudara membaca buku sorghum karangan Hugh Dogget atau buku sorghum keluaran dari ICRISAT, Indiia. Buku ada di perpustakaan Jurusan Budidaya Pertanian (Gedung Lima) Fakultas Pertanian Unpad Jatinangor atau bisa pinjam dari buku saya. Thanks

  7. harga sorgum di pasaran gimana?

    sorgum di pasarkan dimana saja?

  8. sorgum di pasarkan dimana pak? terima kasih

Leave a reply to denny Cancel reply